Akses Informasi Masyarakat melalui SMS Center Bupati ke 08113445999, SMS Malowopati 08113322958, SMS LAPOR ketik BJN [spasi] ISI kirim ke 1708

Artikel

Merajut asa dengan sinergitas Gerakan 5 M dan Fogging di Desa Kedungbondo

21 Februari 2024 07:40:08  Admin Desa  377 Kali Dibaca  Agenda Desa

Merebaknya kasus Demam Berdarah (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti di lingkungan Desa Kedungbondo terutama di Dsn Gampeng meresahkan warga. 

Rabu, 21 Februari 2024 telah dilakukan Fogging di Ds. Kedungbondo di area Dsn Gampeng RT 22 RW 03. Fogging tahun ini dikhususkan ke RT 22 RW 03 dikarenakan ada laporan dari warga setempat yg terkena DB 3 anak diantaranya 2 sembuh dan 1 meninggal dunia.

Hari ini dilakukan Fogging siklus 2 lanjutan dari Fogging siklus 1 yg dilakukan pada 12 Februari kemaren yang bekerja sama antara ketua RT setempat, kader Jumantik, pemdes, Bidan desa, Puskesmas Balen dan Dinas kesehatan. 

Sebelum dilakukan Fogging Bu Dian suci Harini selaku bidan desa  menghimbau agar sebelum di Fogging di perhatikan hal2 berikut:
1. Makanan ditutup rapat
2. Ternak di keluarkan kecuali sapi
3. Orang sakit/jompo dikeluarkan
4. Pastikan tdk ada orag/bayi tertidur di dalam rumah
5. Jendela di tutup 
6. Pintu belakang/tembusan ditutup
7. Pintu depan di buka

"Untuk mendatangkan Tim Fogging memang harus sesuai prosedur yang ada, karena keterbatasan yang ada. Saya dan Pemdes selalu meminta kepada masyarakat untuk 
melakukan bersih-bersih lingkungan sekirat agar penyebaran nyamuk tidak masif", jelas Ibu Bidan yang berkacamata ini.

"Setelah Fogging siklus 2 ini semoga tdak ada lagi korban yang kena DB dan PR nya warga adalah menggalakkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) karena Fogging ini tidak efektif, dia hanya bisa membunuh nyamuk dewasa saja, jika jentik yang ada di air tetap masih ada dan tetap dibiarkan maka ia akan berubah menjadi nyamuk dewasa dan nyerang warga lagi" tambah kata pak Pujiono selaku koordinator DB diwilayahnya Puskesmas Balen.

Dalam proses fogging ini diharapkan bisa menekan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti di lingkungan Desa Kedungbondo. Dan seyogyanya selalu menggalakkan 
gerakan 5 M. 
Pertama, Menguras Bak Mandi dan Tempat Penampungan Air Lainnya, Penting untuk secara berkala menguras bak mandi dan semua wadah yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD.

Kedua, menutup tempat-tempat penampungan air, Pastikan semua tempat penampungan air, seperti tong air dan tangki air, tertutup dengan rapat. Hal ini akan mencegah nyamuk masuk dan bertelur di air tersebut.

Ketiga, Mengubur atau Menyingkirkan Wadah-wadah Tertentu, Botol, sampah plastik, dan wadah lain yang berpotensi menjadi tempat perkembang biakan nyamuk DBD harus diubur atau disingkirkan.

Keempat, Daur Ulang Barang-barang, Barang-barang yang dapat dijadikan tempat berkembang biak nyamuk, seperti potongan ban atau wadah plastik bekas, sebaiknya didaur ulang atau diproses secara aman.

Kelima, Menaburkan Bubuk Abate, Bubuk Abate dapat digunakan pada tempat-tempat air yang sulit atau tidak mungkin dikuras, sehingga menghambat perkembang biakan nyamuk. (arc/nit)

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Info Umum

Peta Desa

Aparatur Desa

Sinergi Program

Agenda

Statistik Penduduk

Info Media Sosial

Arsip Artikel