Di Pendopo Balai Desa Kedungbondo, Senin 22 April 2024 diadakan kegiatan tindak lanjut terkait Reforma Agrairia yang dihadiri dari Dinas ATR-BPN Bojonegoro, Pemkab Bojonegoro, Kejaksaan Bojoneogoro dan dinas lainnya yang terlibat. Agenda tersebut diadakan bersama Kementrian ATR-BPN melalaui ZOOM dan dilanjutkan sambutan-sambutan dan beberapa penyerahan cindera mata kepada Kelompok Tani.
Dalam sambutannya Kepala BPN Bojonegoro, Andreas Rochyadi Mengatakan "Ada dua poin penting dalam Reforma Agraria yaitu Aset (PTSL) berupa Sertifikat dan Akses (Pengembangan Usaha untuk masyarakat) berkolaborasi dengan pihak pemodal dan perbankan untuk CSR mereka diberikan kepada masyarakat" dan lelaki yang berpostur tegak ini menambahi "Saat ini Kab. Bojonegoro sekitar 600ribuan sudah terpetakan, di tahun 2025 semoga sudah terpetakan keseluruhan. Dan untuk CSR sekiranya bisa disalurkan kepada UMKM yang berkembang tapi kekurangan modal."
Selanjutnya, Sekda Bojonegoro, Nurul Azizah, Menyampaikan permintaan maaf karena Pak PJ belum bisa hadir karena ada agenda yang belum bisa ditinggalkan. Dan memberikan tanggapannya "Sengketa tanah menjadi sebuah permasalahan yang paling sering terjadi, kejadian yang terjadi dalam aset Pemkab, dibangun Pustu, Puskesmas ataupun Sekolah telah terjadi penyerahan dari Kepala Desa waktu dulu kepada Pemkab untuk dibangunkan fasilitas kesehatan atau pendidikan tetapi dalam Buku C desa masih tercatat milik perseorangan yang hasilnya terjadi gugatan dari ahli waris, padahal dulunya sudah ada akad dari pemilik tanah kepada Kepala Desa dan Pemkab, inilah harus diteliti dan diselesaikan"pungkasnya.
Serta dalam acara tersebut juga diberikan percontohan kerajinan pelepah pisang dari program ATR/BPN , memintal pelepah pisang untuk dijadikan usaha bagi masyarakat Desa Kedungarum Kecamatan Kanor. (arc/igf)